Kamis, 22 Januari 2009

PELAJARAN 1

KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

(KSPL)

1. Proses terjadinya KSPL

Setiap suku atau bangsa mempunyai pengalaman yang menggembirakan ataupun pengalaman duka dalam hubungan dengan alam dan manusia. Dari pengalaman dengan alam, manusia mulai bertanya dan berpikir tentang asal usul alam ini. Mereka berpikir, mungkin bahwa semua isi alam tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi harus berasal dari Yang Maha Kuasa, yang kemudian mereka namakan Dewa, Allah, dan sebagainya.

Dari pengalamannya dengan sesama manusia, mereka berpikir tentang perang, kejahatan, dosa, dan sebagainya. Mereka mungkin berpikir bahwa kejahatan bukan berasal dari Yang Maha Kuasa, melainkan ada sesuatu yang lain, yakni si jahat atau setan.

Penemuan-penemuan itu dapat menjadi keyakinan yang sangat kuat bagi suku bangsa itu. Keyakinan tersebut kemudian mereka wariskan kepada anak cucu dalam bentuk cerita agar mudah dimengerti dan diingat.

Bagi bangsa Israel, hubungannya dengan alam dan manusia menjadi ajaran yang sangat lkuat. Ajaran dalam bentuk cerita itu berasal dari Allah. Sejalan dengan pikiran itu, ajaran tersebut harus dimengerti sebagai firman Allah, karena semua itu terjadi berkat ilham dan bimbingan Roh Allah. Jadi, bukan firman langsung dari Tuhan, melainkan firman Tuhan melalui pengalaman dan penemuan bangsa Israel berkat ilham dan bimbingan Roh Allah.

Seluruh KSPL adalah kitab iman – Kitab Iman bangsa Israel – bukan riwayat hidup dan sejarah dari seseorang atau bangsa Israel. Tokoh-tokoh dalam KSPL dapat saha tokoh sejarah dan memiliki latar belakang sejarah, tetapi dalam KSPL terutama dimuat imand ari bangsa terpilih itu.

KSPL sesungguhnya mengisahkan pra-sejarah, yakni kisah penciptaan sampai dengan Menara Babel (Kej 1-11) dan sejarah Israel mulai dari Abraham yang hidup sekitar tahun 2000/1800 SM sampai menjelang Yesus Kristus. Namun, sejarah yang ditulis dalam KSPL lebih merupakan sejarah iman. Maka untuk mengetahui proses terjadinya KSPL, dimulai dengan awal sejarah Israel yaitu sekitar tahun 1800 SM.

  • Antara tahun 1800-1600SM

Zaman Bapa-bapa bangsa (Abraham – Ishak – Yakub). Periode ini adalah awal sejarah bangsa Israel yang dimulai dari panggilan Abraham sampai dengan kisah tentang Yakub. Dalam tahun-tahun inilah Bapa-bapa bangsa hidup. Sebagian kisah mereka tersimpan dalam Kej 12-50. Kisah mereka kemudian diteruskan secara lisan, turun-temurun.

  • Antara tahun 1600-1225 SM

Kisah bangsa Israel mengungsi ke Mesir, perbudakan di Mesir, pembebasan dari Mesir sampai Perjanjian Sinai. Kisah-kisah tersebut juga masih disampaikan secara lisan. Mungkin sekali 10 perintah Allah dalam rumusan yang pendek sudah ditulis pada masa ini sebagai pedoman hidup.

  • Antara tahun 1225-1030 SM

Perebutan tanah Kanaan dan zaman yang diyakini sebagai Tanah Terjanji di bawah pimpinan Yosua dan kehidupan bansa Israel di tanah yang baru di bawah para tokoh yang diberi gelar Hakim. Hakim-hakim itu misalnya Debora, Simson, dan lain sebagainya. Di samping cerita pada masa ini, juga terdapat beberapa hukum.

  • Antara tahun 1030-930 SM

Periode raja-raja. Pada periode ini, bansa Israel memasuki tahap baru dalam kehidupannya. Mereka mulai menganut sistem kerajaan yang diawali dengan raja Saul, kemudian digantikan raja Daud, dan diteruskan Salomo putera Daud. Pada masa inilah bangsa Israel menjadi cukup terkenal dan disegani oleh bangsa-bangsa lain. Pada zaman raja Saul, Daud, dan Salomo, bagian-bagian Kitab Suci Perjanjian Lama mulai ditulis. Misalnya, kisah penciptaan manusia, manusia jatuh dalam dosa dan akibatnya, bapa-bapa bangsa, kisah para raja, beberapa bagian mazmur, dan hukum-hukum.

  • Antara tahun 930-722 SM

Kerajaan Israel dan Yehuda. Sesudah Salomo wafat, kerajaan Israel terpecah menjadi dua, yaitu kerajaan Israel (kerajaan Utara) dan Yehuda (kerajaan Selatan). Kerajaan Utara hanya berlangsung sampai tahun 722 SM.

Pada periode ini ditulis lanjutan Kitab-kitab Suci Perjanjian Lama yang melengkapi cerita-cerita Kitab Taurat Musa serta beberapa tambahan hukum. Di samping itu, pada periode ini mulai muncul pewartaan para nabi seperti Elia dan Elisa, Hosea, Amos. Beberapa bagian pewartaan para nabi mulai ditulis. Pada masa ini, bberapa kumpulan hukum perjanjian mulai diterapkan dan ditulis. Kita dapat membacanya dalam Kitab Ulangan.

  • Antara tahun 722-587 SM

Sementara kerajaan Utara sudah jatuh, kerajaan Selatan masih berlangsung, dan berdiri kokoh, sampai pada tahun 587 SM mereka juga jatuh dan dibuang ke Babilon.

Pada masa ini beberapa tradisi tertulis tentang kisah bapa-bapa bangsa mulai disatukan. Demikian juga, pewartaan para nabi mulai ditulis dan sebagian diteruskan dalam bentuk lisan. Pada masa ini juga muncul kitab sejarah bangsa Israel, beberapa bagian dari Mazmur, dan Amsal.

  • Antara tahun 586-539 SM

Zaman pembuangan Babilon. Orang-orang Israel yang berasal dari kerajaan Yehuda hidup di pembuangan Babilon atau Babel selama kurang lebih 50 tahun.

Pada masa ini penulisan Kitab Sejarah dilanjutkan. Muncul pula tulisan yang kemudian kita kenal dengan Kitab Ratapan. Demikian pula halnya dengan nabi-nabi, pewartaan para nabi sebelum pembuangan ditulis pada zaman ini. Muncul juga para imam yang menuliskan hukum-hukum yang sekarang masuk dalam Kitab Imamat.

  • Antara tahun 538-200 SM

Sesudah pembuangan, bansa Israel diizinkan pulang kembali ke tanah airnya oleh raja Persia yang mengalahkan Kerajaan Babilon.

Pada masa ini kelima Kitab Musa telah diselesaikan. Juga kitab-kitab Sejarah Yosua, Hakim-hakim, I-II Samuel, dan raja-raja sudah selesai ditulis. Kitab-kitab para nabi pun sudah banyak yang diselesaikan. Dari ratusan nyanyian, akhirnya dipilih 150 mazmur yang kita terima hingga saat ini. Pada masa ini muncul juga beberapa tulisan Kebijaksanaan.

  • Dua abad terakhir

Pada masa ini ditulis kitab-kitab seperti: Daniel, Ester, Yudith, Tobit, I-II Makabe, Sirakh, dan Kebijaksanaan Salomo.

  • Kanon KS

Orang Yahudi menentukan sejumlah kitab sebagai Kitab Suci. Daftar kitab-kitab yang mereka terima sebagai Kitab Suci disebut KANON. Kitab-kitab yang terdapat dalam kanon disebut kitab kanonik. Orang Yahudi hanya menerima Kitab Suci aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani, sedangkan yang ditulis dalam bahasa Yunani tidak mereka terima. Jumlah Kitab Suci yang diterima sebanyak 39 kitab. Kitab yang diakui sebagai kanonik tersebut diakui resmi sebagai Kotab Suci dan dijadikan patokan atau norma imannya.

Kitab-kitab kanonik itu kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani dan ditambah dengan beberapa tulisan yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani. Terjemahan itu dinamakan Septuaginta (LXX). Dalam Septuaginta terdapat semua kitab kanonik orang Yahudi dan ditambah sejumlah kitab yang aslinya ditulis dalam bahasa Yunani, yang diterima Gereja Katolik (namun ditolak Gereja Protestan) sebagai Kitab Suci. Kitab-kitab itu adalah: Makabe, Sirakh, Kebijaksanaan, Yudith, Tobit, Barukh, Tambahan Kitab Daniel, Tambahan Kitab Ester, dan Surat Yeremia. Dengan demikian jumlah KSPL yang diterima Gereja Katolik berjumlah 46 kitab. Kitab Suci lengkap yang diakui Gereja Katolik tersebut disebut Deuterokanonika.

2. Bagian-bagian KSPL

Ada tiga model pengelompokan dalam KSPL, yaitu Kitab Sejarah, Kitab Kebijaksanaan, dan Kitab Nabi-nabi.

Berikut tabel pengelompokkannya:

No.

Kitab Sejarah

Kitab Kebijaksanaan

Kitab Nabi-nabi

1.

Kejadian

Ayub

Yesaya

2.

Keluaran

Mazmur

Yeremia

3.

Imamat

Imamat

Ratapan Yeremia

4.

Bilangan

Pengkotbah

Barukh

5.

Ulangan

Kidung Agung

Yehezkhiel

6.

Yosua

Kebijaksanaan

Daniel

7.

Hakim-hakim

Putera Sirakh

Hosea

8.

Rut

Yoel

9.

I Samuel

Amos

10.

II Samuel

Obaja

11.

I Raja-raja

Yunus

12.

II Raja-raja

Mikha

13.

I Tawarikh

Nahum

14.

II Tawarikh

Habakuk

15.

Ezra

Zefanya

16.

Nehemia

Hagai

17.

I Makabe

Zakaria

18.

II Makabe

Maleakhi

19.

Tobit

20.

Yudit

21.

Ester

Tidak ada komentar:

Posting Komentar