Sabtu, 17 Januari 2009

Cara memahami dan berteologi

Teologi: hak semua umat beriman?

Seyogyanya, berteologi bukanlah hak istimewa kaum hierarki saja. Pada prinsipnya, setiap anggota Gereja Katolik yang meyakini pewahyuan Allah, dapat berteologi. Asal saja, tetap berpegang dan tidak bertentangan dengan ajaran Gereja.

Bila itu hak semua umat beriman, apa kendalanya?

Bila membaca catatan sebelumnya maka sebagian orang akan dirasuki rasa takut yang teramat sangat. Timbul pernyataan, Wah, pernyataan intelektual, ilmiah, dan koheren itu sangat berat. Bagaimana mungkin saya dapat memahaminya? Akhirnya orang jatuh pada sikap pesimis, dan permisif, Ya, serahkan saja pada ahlinya …” Telunjuk kembali mengarah pada kaum hierarki.

Namun, bagi sebagian orang lagi yang tidak mau menyerah, maka mereka akan mempelajarinya dengan segala cara: entah itu membeli Katekismus Gereja Katolik, atau buku teologi lain, atau bertanya pada ahlinya; atau bahkan dapat mempelajarinya secara khusus di bangku kuliah.

Apalagi, kenyataannya teologi memang bukan makanan ringan.

Apa saja yang perlu diperdalam agar dapat berteologi?


Untuk itu, ada beberapa cabang teologi yang perlu diketahu dan diperdalam sebelum berteologi:

1. Pahami pengertian teologi katolik itu sendiri. Sebab, bagaimanapun, walaupun secara material teologi berbicara tentang iman, namun obyek formalnya berbeda-beda: ada teologi islam, yahudi, protestan, dan lain-lain.

2. Pemahaman itu tidak cukup. Masuklah dalam cabang-cabang teologi itu:

a. Teologi Dasar

Pengantar Teologi Wahyu: Teologi Wahyu, Teologi Iman dan Apologetika.

b. Tafsir Kitab Suci

Eksegese Perjanjian Lama, Eksegese Perjanjian Baru, Teologi Alkitabiah.

c. Teologi Dogma

Antropologi Teologis: Protologi dan Eskatologi, Soteriologi. Kristologi: Pneumatologi, Trinitas. Eklesiologi: Ekumene, Hubungan Antar Agama. Sakramentologi.

d. Teologi Praksis

Teologi Moral: Moral Dasar, Moral Khusus. Teologi Spiritual: Asketik, Mistik. Teologi Pastoral Liturgis. Teologi Kerigmatik: Homiletika, Kateketik.

Bagimanapun pembagiannya, jangan khawatir, karena teologi itu selain intelektual dan ilmiah, ia juga koheren. Jadi, selalu ada kesinambungannya dalam setiap bagian, sehingga banyak konsep akan berulang.

1 komentar:

  1. Saya ada sepakatnya ada tidaknya...
    Kayak mas kalau lagi pergi ke mall
    niatnya sih pertama2 mau beli baju...ehh tapi pas dijalan liat cewek cakep jadinya sekalian cuci mata...
    Makanya saya bisa bilang niatnya bercampur2...banyak kok kristiani taat yang ikut perang salib krn masalah iman. Kalau saya bisa bilang kayak Conrad II. Ada juga karena terpaksa kayak Frederick II, ada juga karena jiwa ksatrianya tertantang kayak Richard..semuanya tergantung dari niatnya...Biar Tuhan saja yang menilai...

    BalasHapus